Trafik

Monday, 25 November 2013

Keadaan Padang Mahsyar Yang Pelik!

Gambar sekadar Hiasan

Bolehkah seseorang berjalan dengan muka atau wajahnya? Mustahil, kalaupun boleh, mungkin mukanya akan calar balar, luka parah akibat beban dari badannya. Tapi, kemustahilan itu akan terjadi di hari kiamat nanti.

Kenyataan ghaib ini sebagaimana disabdakan Nabi Muhammad SAW dalam hadis sahih,

"Pada hari kiamat nanti, manusia akan dibangkitkan dalam tiga kelompok; kelompok yang berkendaraan, kelompok yang berjalan kaki, dan kelompok yang berjalan dengan wajahnya."

Karena akhirat adalah termasuk dalam perkara-perkara ghaib, bagaimana realitinya berjalan dengan wajah itu juga masih ghaib? Wallahua'lam.

Tapi yang jelas, dengan ukuran dunia, berjalan dengan muka tentu saja rasanya tidak kena. Memang hadis ini menceritakan tentang salah satu siksaan bagi orang yang berdosa kepada Allah SWT. Bila kita akan menyaksikan hal itu? Ketika kita pertama kali dibangkitkan dari kubur saat hari kiamat, dan kita berada di suatu tempat yang dinamakan mahsyar. Semua makhluk akan berjalan dengan berkaki ayam, tanpa seurat benang, dan dalam keadaan belum dikhatan menuju ke padang mahsyar, "

 Dalam gambaran kata-kata Rasulullah SAW yang sahih,
"Pada saat itu umat manusia akan dikumpulkan di tanah yang berwarna putih bagaikan tepung, dan tidak ada padanya tanda yang pernah ditinggalkan oleh seorang pun." Saat itu,"… manusia akan berpeluh dan banyaknya titisan peluh itu sehingga luasnya mencapai tujuh puluh dzira, menenggelamkan mereka hingga sampai ke paras telinga mereka." (HR.Bukhari).

Satu dzira sama dengan satu hasta. Bayangkan, betapa luasnya lautan peluh itu! Mereka tidak peduli  malahan sibuk dengan urusan mereka masing-masing,

Rasul SAW bersabda,
"Wahai Mu'adz! Sebenarnya engkau telah bertanya tentang persoalan yang amat besarl" Lalu berlinanglah air mata baginda karena menangis. Kemudian baginda bersabda, 

"Ada sepuluh golongan (sesat) dari umatku yang dibangkitkan secara terpisah. Mereka telah dipisahkan Allah SWT dari kumpulan kaum muslimin yang lain, dan wajah-wajah mereka telah diubah. 

Ada yang dirupakan seperti monyet; ada yang seperti babi; ada yang tubuhnya terbalik (kaki di atas) dan diseret muka mereka: ada yang buta tersungkur; ada yang bisu tuli dan tidak berakal; ada yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri yang menjulur sampai dada, dari mulut mereka mengalir tanah laksana air liur berbau busuk yang membuat semua orang merasa jijik kepadanya; ada yang terpotong tangan dan kakinya; ada yang disalib di atas palang-palang api; ada yang baunya lebih busuk daripada bangkai; dan ada pula yang berpakaian jubah yang terbuat dari timah yang meleleh. 

Adapun yang berwajah monyet adalah orang yang suka menyebarkan fitnah di antara sesama manusia; yang serupa babi adalah orang yang suka makan harta haram dan merampas hak orang lain; yang kepalanya di bawah dan kakinya di atas adalah kaum pemakan riba; yang dalam keadaan buta adalah orang yang bertindak zalim dalam pemerintahan; yang buta tuli ialah mereka yang suka ujub (membangga-banggakan dan sombong) dengan amalannya; yang mengunyah-ngunyah lidahnya sendiri adalah para ulama dan hakim yang kata-katanya berlawanan dengan perbuatannya; yang terpotong-potong tangan dan kakinya adalah orang yang selalu mengganggu tetangganya; yang tersalib di atas palang-palang api adalah orang yang suka memfitnah orang lain kepada penguasa; yang baunya lebih busuk daripada bangkai adalah orang yang selalu mengumbar hawa nafsu, bergelumang dosa nafsu syahwat, serta menolak menunaikan hak Allah dalam harta kekayaannya. Adapun yang memakai baju-baju panjang terbuat dari timah meleleh adalah orang yang selalu takabur, suka bermegah-megahan dan memuji diri sendiri."

Padang mahsyar baru merupakan satu episod perjalanan manusia di akhirat. Mereka masih perlu melalui  episod lainnya, iaitu menyeberangi titian Sirat, menimbang amal di neraca Mizan, dan barulah kemudian penentuan: mereka akan dimasukkan ke surga atau neraka.

Kredit kepada  Sarkub


No comments:

Post a Comment