Di hari akhir nanti, tepatnya pada saat kita semua dikumpulkan di padang
Mahsyar, tidak ada lagi penolong bagi kita kecuali Allah SWT dan
syafaat Rasulullah SAW. Kita semua tidak tahu bagaimana keadaan kita
semua di sana nantinya, Dikatakan pula bahwa di padang Mahsyar jarak
antara kita dengan matahari hanya “sejengkal”.
Tidak bisa dibayangkan
bukan, matahari yang sekarang berjarak ratusan juta kilometer saja kita
sudah merasakan panas yang luar biasa, apalagi kalau sampai hanya satu
jengkal, pasti luar biasa panasnya. Namun, sebagai seorang muslim kita
jangan takut duluan terhadap hal itu, karena nantinya akan ada 7
golongan yang dilindungi oleh Allah SWT dari panas matahari yang luar
biasa di Padang Mahsyar adalah golongan-golongan itu disebutkan di dalam
hadits Rasulullah SAW yang berbunyi sebagai berikut :
“
Ada 7 golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah di bawah
naungan-Nya. Pada hari itu, tidak ada naungan, kecuali nanungan Allah.
Golongan tersebut adalah pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di dalam
beribadah kepada Allah, seseorang yang hatinya senantiasa terpaut
dengan masjid-masjid, dua orang yang saling mengasihi karena Allah,
mereka bertemu dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang
diundang oleh seorang perempuan yang berkedudukan dan berwajah elok
(untuk melakukan kejahatan) tetapi dia berkata : (Aku takut kepada
Allah), seorang yang memberi sedekah, tetapi dia merahasiakannya
sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan
kanannya, dan seorang yang mengingat Allah di kala sendirian sehingga
menetes air matanya.” (HR Bukhari)
Dari hadits di atas, berikut adalah
penjelasan lebih lanjutnya :
Pemimpin yang adil
Pemimpin atau khalifah adalah seseorang yang diberi amanah dan tanggung
jawab untuk mengurusi umat atau rakyatnya. Menjadi seorang pemimpin
bukanlah hal yang mudah, karena kita harus memperhatikan dengan benar
syariat Islam yang berhubungan dengan kepemimpinan agar dapat menjadi
pemimpin yang baik, bukan pemimpin yang zalim. Hal yang selalu dituntut
dari seorang pemimpin adalah keadilan. Bagaimana ia bisa berlaku adil
terhadap kaum atau rakyatnya, sehingga semua rakyatnya dapat hidup
dengan sejahtera, aman, dan tidak merasakan adanya ketidakadilan.
Rasulullah SAW adalah seorang teladan yang sangat luar biasa sebagai
khalifah, beliau dapat memimpin kaumnya dengan bijaksana dan penuh
keadilan, itulah yang seharusnya di contoh oleh seorang pemimpin
terutama di masa sekarang ini. Apabila seorang pemimpin dapat berlaku
adil terhadap rakyatnya, maka Insya Allah, Allah akan memberikan naungan
kepadanya di yaumul Akhir nanti.
Pemuda Yang Sentiasa Beribadah Kepada Allah SWT
Masa muda adalah masa yang paling berpengaruh dalam kehidupan kita
kedepannya. Pada masa ini kita sudah harus bersiap merancang masa depan
kita. Masa ini adalah masa di mana seseorang biasanya masih labil namun
di masa inilah kita memiliki energi dan stamina yang bisa dibilang
sangat fit dan penuh. Namun sangat disayangkan, sekarang ini anak-anak
muda banyak yang melupakan jati diri mereka sebagai seorang makhluk
ciptaan Allah SWT yang lemah dan tidak berdaya apa-apa tanpa-Nya. Anak
muda banyak menghabiskan waktu mereka hanya untuk hal-hal duniawi yang
tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan hanya menimbulkan kemaksiatan
dan kedurhakaan kepada Allah SWT. Padahal, seharusnya di masa ini kita
harus memaksimalkan diri kita untuk beribadah kepada Allah SWT dengan
energi pemuda yang fit itu karena tidak ada yang tahu kapan kita akan
dipanggil oleh Allah SWT. Pemuda seperti inilah yang akan mendapatkan
naungan oleh Allah SWT.
Seseorang Yang Hatinya Terpaut Dengan Masjid-masjid
Masjid adalah Baitullah atau rumah Allah. Masjid merupakan tempat
beribadah yang seharusnya menjadi tempat kegemaran kita dibandingkan
dengan tempat-tempat yang lain. Pada saat adzan berkumandang, hendaknya
kita segera mengambil air wudhu dan pergi ke masjid untuk menunaikan
shalat berjamaah karena banyak sekali hikmah di balik itu semua. Karena
sesungguhnya shalat berjamaah di masjid merupakan sesuatu yang wajib
bagi muslim laki-laki, sedangkan bagi muslim perempuan lebih utama
shalat di rumah. Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa masjid
adalah tempat ibadah yang hanya dijadikan tempat untuk shalat semata.
Padahal masjid juga bisa dijadikan tempat yang lebih dari sekedar tempat
ibadah. Ingat saja pada zaman Rasulullah SAW, masjid pada saat itu
bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pendidikan,
tempat penyusunan strategi perang, sebagai tempat pengobatan, sebagai
tempat tinggal dan bahkan sebagai penjara. Banyak sekali bukan manfaat
dari masjid atau mushola. Oleh karena itu, hendaknya mulai sekarang kita
membiasakan diri pergi ke masjid dan menjadikan masjid sebagai rumah
kedua bagi kita, dengan begitu maka hati kita akan senantiasa merasa
rindu dengan masjid-masjid.
Dua Orang Yang Saling Mengasihi Karena Allah SWT
Dua orang yang saling mengasihi karena Allah juga merupakan salah satu
golongan yang mendapat naungan dari Allah SWT. Mereka saling mengasihi
bukan karena kelebihan yang mereka miliki, namun mereka saling mengasihi
karena Allah SWT. Mereka bertemu dan berpisah karena Allah SWT. Namun,
sekarang banyak sekali orang yang mengasihi orang lain bukan karena
Allah SWT, namun karena kecantikan atau ketampanannya, karena hartanya,
atau karena kedudukannya. Hal ini adalah hal yang tidak dibenarkan dalam
Islam. Kasih yang hakiki di dalam Islam adalah mengasihi karena Allah
SWT.
Seorang Laki-laki Yang Menolak Pelawaan Perempuan Untuk Berzina
Golongan yang satu ini mungkin adalah golongan yang paling langka dan
jarang sekali di temukan, apalagi pada zaman sekarang ini. Bagaimana
tidak, karena seorang wanita dapat membutakan mata hati seorang lelaki.
Apabila ada seorang wanita yang cantik, kaya, dan memiliki kedudukan,
lalu ia mengajak seorang lelaki untuk melakukan perbuatan yang dimurkai
Allah SWT tetapi sang lelaki menolak, dan ia mengatakan aku takut kepada
Allah SWT, maka lelaki ini adalah salah seorang yang akan di berikan
naungan oleh Allah SWT di padang Mahsyar. Kisah ini dapat kita pelajari
dari kisah Nabi Yusuf AS.
Seseorang Yang Bersedekah Secara Sembunyi-Sembunyi
Sedekah adalah amal yang sangat besar pahala dan manfaatnya. Allah SWT
menjanjikan kepada kita semua bahwa apabila kita bersedekah satu kali,
maka Allah akan membalasnya sepuluh kali dari apa yang kita sedekahkan.
Maka dari itu, orang yang bersedekah tidak akan jatuh miskin karena
dengan bersedekah harta kita bukannya berkurang, namun justru terus
bertambah. Namun, sedekah yang baik adalah diawali dengan niat yang baik
pula, yaitu dengan mengharap ridho Allah, jangan dampai kita bersedekah
hanya untuk dilihat oleh orang lain, dan memperlihatkan apa yang kita
sedekahkan, karena hal itu sudah menyalahi syariat dan sedekahnya tidak
akan diterima oleh Allah SWT. Oleh karena itu, sedekah yang paling baik
adalah sedekah dengan sembunyi-sembunyi sampai-sampai diisyaratkan
hingga tangan kiri kita tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan
kanan kita.
Seseorang Yang Berzikir Kepada Allah Hingga Menangis
Golongan terakhir yang akan mendapat naungan Allah SWT adalah orang yang
senantiasa berzikir menyebut namanya di kala sendiri hingga meneteskan
air mata. Ia menyadari betul akan kebesaran Allah SWT dan mengingat
dosa-dosa yang telah dilakukannya. Ia berdzikir dengan ikhlas dan penuh
harap kepada Allah SWT. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berdzikir
mengingat Allah SWT dan menyesali dosa-dosa yang telah kita lakukan
kepada Allah SWT.
Semoga kita salah satu dari sekian banyak orang yang mendapatkan naungan
Allah SWT di padang masyar kelak.